R

ucapan terimakasih

TERIMAKASIH ANDA TELAH MENGUNJUNGI BLOG RENUNGAN KOLBU SEMOGA BERMANFAAT DAN MENJADI LADANG IBADAH
Tampilkan postingan dengan label Kisah Nabi Khidir AS.. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kisah Nabi Khidir AS.. Tampilkan semua postingan

Jumat, Januari 11, 2013

RAHASIA UMUR PANJANG NABI KHIDIR AS



Hingga sekarang tidak ada yang tahu pasti siapa sebenarnya Nabi Khidir AS
Sosok manusia suci ini masih menjadi perdebatan, dia seorang Nabi atau Waliyullah. Tetapi mengapa Allah SWT menyuruh Nabi Musa AS. untuk berguru kepadanya. Dan mengapa pula Allah SWT memerintahkan Nabi Khidir untuk berguru kepada Abu Hanifah.

Bukti bahwa Nabi Khidir As. masih hidup adalah:
  •  Sayyidina Ali Ra. yang melihat Nabi Khidir As. berada di Ka’bah.(Inayatul Muftaqir halaman 52. )
  •  Al-Mursyi, murid Syaikh Abul Hasan asy-Syadzili mengatakan: “Nabi Khidir As. masih hidup, dan aku benar-benar telah bersalaman dengan tanganku ini. Pernah suatu hari Nabi Khidir As. mendatangiku dan beliau mengenalkan diri dan aku minta supaya diberi tahu tentang arwah-arwah orang muslim, apakah disiksa atau diberi nikmat? Andai datang kepadaku seribu ahli fikih dan mendebatku bahwa Nabi Khidir As. telah wafat, maka aku tidak akan mengikuti pendapat mereka.” (Al-Madrasah asy-Syadziliyyah halaman 186 )
  • Abul Hasan asy-Syadzili yang bertemu Nabi Khidir As. di padang Aidzab. (An-Nafahat asy-Syadziliyyah halaman 280.)
  • ‘Umar bin Sinan mengatakan: “Kami berpapasan dengan Ibrahim al-Khawwash, aku berkata kepadanya: ‘Ceritakanlah kepada kami hal yang paling menakjubkan yang engkau lihat dalam perjalananmu!’ Ibrahim menjawab: ‘Aku bertemu dengan Nabi Khidhir As. dan minta untuk menemaniku dalam perjalanan, lalu aku khawatir malah merusak sifat tawakalku (kepada Allah) dengan merasa nyaman bersama dia, maka kemudian aku berpisah dengannya.” ( Risalah al-Qusyairiyyah halaman 166. )
  • Bisyr al-Hafi menceritakan: “Aku mendengar Bilal al-Khawwash berkata: ‘Satu waktu aku berada di Padang Tih Bani Isra’il. Tiba-tiba seorang laki-laki menemaniku berjalan, dan aku keheranan. Kemudian aku diberi ilham oleh Allah bahwa laki-laki tersebut adalah Nabi Khidir As. Kemudian aku bertanya kepada laki-laki tesebut: ‘Demi kebenaran Allah yang haq siapakah saudara?’ Laki-laki tersebut menjawab: ‘Aku saudaramu, Khidir.’ Lalu aku katakan: ‘Aku bermaksud bertanya kepadamu?’ ‘Bertanyalah!’ jawab Khidhir. Lalu Bilal bertanya: ‘Bagaimana pendapat engkau tentang asy-Syafi’i ra.?’ Khidir menjawab: ‘Dia laki-laki yang shiddiq …’” (Ibid. halaman. 405.)
Bahkan ada suatu legenda menarik dalam kalangan masyarakat jawa, bahwa lakon wayang Dewa Ruci tak lain adalah pertemuan antara Sunan Kalijaga dengan Nabi Khidir di tengah Samudra. Konon Nabi Khidir masih hidup hingga akhir zaman nanti.
Dinamakan Khidir (hijau) karena dimana dia berada maka tempat di sekitarnya menjadi hijau (Ibnu Asakir dari Mujahid). Dan apabila Khidir duduk di atas jerami yang sudah kering, maka jerami itu akan berubah menjadi hijau kembali (HR.Imam Bukhari). Khidir adalah nama seorang anak cucu Adam AS yang taat beribadah kepada Allah SWT dan ditangguhkan ajalnya hingga akhir zaman (Riwayat Ibnu Abbas). Bahwa sososk insal kamil bernama Khidir itu berumur panjang dan masih hidup sampai saat ini dan masih diyakini sebagian besar kaum muslimin pada umumnya, khususnya umat islam tradisional di Indonesia.
                Kisah-kisah tentang Nabi Khidir AS ini terus menarik perhatian semua orang karena keistimewaannya. Berikut ini kami sampaikan ulasan tentang kisah asal mula Nabi Khidir di karuniai umur panjang, walaupun semua itu tidak terlepas dari kehendak Allah SWT. Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-Tsa’labi dari Imam Ali RA. Kisah bermula dari Raja Iskandar Zulkarnain yang di barat disebut The Great Alexander (Iskandar yang angung). Sebutan ini diberikan kepada Raja Iskandar Zulkarnain karena beliau adalah seorang kaisar yang mampu menaklukan dunia barat dan timur. Beliau ditakuti dan disegani oleh teman maupun lawan di seluruh dunia pada zamannya. Walaupun demikian tidak menjadikannya sombong, beliau adalah salah seorang Raja yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
                Pada saat Raja Iskandar Zulkarnain pada tahun 322 SM berjalan diatas bumi menuju ke tepi bumi (istilah ke tepi bumi ini disebut orang sebelum Columbus menemukan benua Amerika pada tahun 1492 Pada saat itu anggapan orang bahwa bumi tidak bulat). Allah SWT mewakilkan salah satu malaikatnya yang bernama Rafi’il untuk mendampingi Raja Iskandar Zulkarnain.
                Ditengah perjalanan mereka berbincang-bincang. Raja Iskandar Zulkarnain berkata kepada malaikat Rafa’il ”Wahai malaikat Rafa’il ceritakanlah kepadaku tentang ibadah para malaikat dilangit.”
Malaikat Rafa’il berkata: “Ibadah para malaikat dilangit diantaranya ada yang berdiri tidak mengangkat kepalanya selama-lamanya.” Mendengar keterangan ini Raja tercengang. Dalam benaknya timbul keinginan untuk bisa melakukan hal yang sama seperti para malaikat, niatnya hanya satu agar dapat beribadah kepada Allah SWT. Kemudian Raja berkata: “Alangkah senangnya seandainya aku hidup bertahun-tahun dalam beribadah kepada Allah SWT.”
                Lalu malaikat Rafa’il berkata: “Sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan sumber air di muka bumi, namanya Ainul Hayat yang artinya sumber air hidup, maka barang siapa yang meminumnya seteguk, maka tidak akan mati sampai hari kiamat atau hingga ia memohon kepada Allah SWT agar supaya dimatikan.” Kemudian Raja bertanya kepada malaikat Rafa’il: “Apakah kau tahu tempat Ainul Hayat itu?” Malaikat Rafa’il menjawab: “bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu berada di bumi yang gelap.” Setelah Raja mendengarkan keterangan dari malaikat Rafa’il tentang Ainul Hayat, maka Raja segera mengumpulkan Alim Ulama pada zaman itu.
                Raja bertanya kepada mereka tentang Ainul Hayat itu, tetapi mereka ,menjawab: ”Kita tidak tahu kabarnya.” Namun seseorang alim diantara mereka menjawab: ”sesungguhnya aku pernah membaca didalam wasiatnya Nabi Adam AS, bahwa beliau berkata sesungguhnya Allah SWT meletakkan Ainul Hayat di bumi yang gelap.” “Dimanakah tempat bumi gelap itu?” Tanya Raja. Seorang alim menjawab: ”Yaitu ditempat keluarnya matahari. 
            Kemudian Raja bersiap-siap untuk mendatangi tempat itu, lalu Raja bertanya kepada sahabatnya “kuda apa yang sangat tajam penglihatannya diwaktu gelap.” Para sahabat menjawab: ”Yaitu kuda betina yang perawan.” kemudian raja mengumpulkan 1000 ekor kuda betina yang masih perawan, lalu raja memilih diantara tentaranya yang sebanyak 6000 orang yang dipilih adalah yang cendikiawan dan yang ahli cambuk.
                Diantara mereka adalah Nabi Khidir AS. Bahkan beliau menjabat sebagai Perdana Menteri. Kemudian kemudian berjalanlah mereka dan Nabi Khidir AS berjalan didepan pasukannya. Setelah menempuh perjalanan yang jauh, akhirnya mereka tahu bahwa tempat keluarnya matahari itu tepat berada pada arah kiblat.
                Kemudian mereka menempuh perjalanan selama 12 tahun hingga mencapai di tepi bumi tempat yang gelap itu. Ternyata gelapnya itu memancar seperti asap, bukan seperti gelapnya di waktu malam. kemudian seorang yang sangat cendikiawan mencegah raja masuk ketempat gelap itu dan tentara-tentaranya berkata kepada raja “Wahai raja sesungguhnya raja-raja terdahulu tidak ada yang masuk kedalam tempat gelap ini karena tempat yang gelap ini sangat berbahaya.” Lalu raja berkata “kita harus memasukinya, “tidak boleh tidak” kemudian ketika raja masuk, mereka semua membiarkannya. Siapakah yang berani yang membantah maharaja yang sangat disegani di dunia barat dan timur.
                Kemudian raja berkata kepada para pasukannya “Diamlah, tunggulah kalian disini selama 12 tahun, jika aku datang kepada kalian dalam masa 12 tahun itu, maka kedatanganku dan menunggu kalian termasuk baik, dan jika aku tidak datang dalam 12 tahun, maka pulanglah kalian ke negeri kalian.” Lalu Raja Iskandar Zulkarnain bertanya kepada malaikat Rafa’il “Apabila kita melewati tempat yang gelap ini, apakah kita dapat melihat kawan-kawan kita?” “Tidak bisa kelihatan” jawab malaikat Rafa’il. “Akan tetapi aku akan memberimu sebuah mustika, jika mutiara itu keatas bumi, maka mutiara itu dapat menjerit dengan suara yang sangat keras sekali, dengan demikian maka kawan-kawan kalian yang tersesat jalan dapat kembali kepada kalian.”
                Kemudian Raja Iskandar Zulkarnain masuk ketempat yang gelap itu bersama kelompok pasukan pilihannya, mereka berjalan ditempat yang gelap itu selama 18 hari dan tidak pernah melihat matahari maupun bulan, tidak pernah melihat siang maupun malam, dan tidak melihat apa-apa kecuali gelap, sedangkan raja berjalan dengan didampingi oleh Nabi Khidir AS. Di saat mereka berjalan, maka Allah SWT memberi wahyu kepada Nabi Khidir AS, “Bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu berada di sebelah kanan jurang dan Ainul Hayat itu aku khususkan untuk kamu.” Setelah Nabi Khidir menerima wahyu tersebut, kemudian beliau berkata kepada para sahabatnya “Berhentilah kalian ditempat kalian masing-masing dan janganlah kalian tinggalkan tempat kalian hingga aku datang kepada kalian.”
Kemudian beliau berjalan menuju kesebelah kanan jurang dan didapatinya oleh beliau sebuah Ainul Hayat yang dicarinya itu. Kemudian Nabi Khidir turun dari kudanya dan langsung melepas pakaiannya dan turun ke Ainul Hayat (sumber air kehidupan) tersebut, lantas beliau terus mandi dan minum sumber air kehidupan tersebut. Dan dirasakan oleh Nabi Khidir bahwa airnya lebih manis daripada madu. Setelah beliau mandi dan meminum air Ainul Hayat tersebut, kemudian beliau keluar dari tempat itu dan menemui Raja Iskandar Zulkarnain, sedangkan raja tidak tahu apa yang telah terjadi terhadap Nabi Khidir yakni pada saat Nabi Khidir mandi dan meminum air Ainul Hayat.
Demikian sesungguhnya yang bermaksud mencari Ainul Hayat adalah Raja Iskandar Zulkarnain, tetapi Allah SWT berkehendak lain. Yang mendapat anugerah Allah SWT untuk hidup lama adalah Nabi Khidir AS. Sedangkan menurut riwayat yang diceritakan oleh Wahab bin Munabbah, dia berkata; “Bahwa Nabi Khidir adalah anak dari bibi Raja Iskandar Zulkarnain.” Dan Raja Iskandar Zulkarnain keliling di dalam tempat yang gelap itu selama 40 hari, tiba-tiba tampak oleh raja sebuah sinar seperti kilat, maka terlihat oleh raja bahwa bumi yang berpasir merah dan terdengar oleh raja suara gemericik dibawah kaki kuda.
Lalu raja bertanya kepada malaikar Rafa’il: “Suara apakah yang gemericik dibawah kaki kuda ini.” Malaikat Rafai’il menjawab “gemericik itu adalah suara sebuah benda yang apabila seseorang mengambilnya, niscaya dia akan menyesal dan apabila tidak mengambilnya niscaya akan menyesal juga.” Suara gemericik itu membuat orang jadi penasaran, namun semua orang ragu-ragu dalam menentukan sikapnya, mengambil benda itu atau tidak.
Kemudian diantara pasukan ada yang mengambilnya namun hanya sedikit, setelah mereka keluar dari tempat yang gelap itu, ternyata benda tersebut adalah yakut yang berwarna merah dan jamrut yang berwarna hijau. Maka menyesallah pasukan yang mengambil benda itu karena mengambilnya hanya sedikit, apalagi pasukan yang tidak mengambilnya pasti lebih menyesal lagi. Kenapa mereka begitu bodoh tidak mengambil permata yang mahal harganya itu. Demikianlah kisah asal mula Nabi Khidir berumur panjang yang disarikan dari berbagai sumber.
Wallahua’lam bi sawwab….