R

ucapan terimakasih

TERIMAKASIH ANDA TELAH MENGUNJUNGI BLOG RENUNGAN KOLBU SEMOGA BERMANFAAT DAN MENJADI LADANG IBADAH

Senin, April 08, 2013

MISTERI KA’BAH



 "KA'BAH" SEBAGAI PUSAT BUMI
Ka’bah adalah bahasa Al-Quran dari kata “ka’bu” yang berarti “mata kaki” atau tempat kaki berputar bergerak untuk melangkah. Dan Al-Quran juga menjelaskan istilah itu dengan “Ka’bain” yang berarti “dua mata kaki”
Ka’bah yang artinya nyata “ mata bumi” atau “sumbu bumi” atau “kutub putaran utara bumi”


Astronot Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota suci Mekkah Al-Mukarommah  adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah diteliti melalui sebuah penelitian ilmiah. “Ketika Neil Amstrong pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya.”?

            Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengemukakannya di internet, tetapi sayangnya 21 hari kemudian Website tersebut raib entah kemana yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.
            Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota suci Mekkah Al-Mukarommah, tepatnya berasal dari Ka’bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite (tidak berujung) hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut maasih berlanjut terus. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.
            Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama “Zero Magnetism Area” artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
            Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekkah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itulah ketika kita mengelilingi Ka’bah, maka seakan-akan diri kita di-carger ulang oleh sesuatu energy misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
            Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa ngambang di air. Di sebuah museum di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut (dari Ka’bah) dan pihak museum juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari system tata surya kita.
Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda : Hajar Aswad itu di turunkan dari surga, warnanya lebih putih dari susu, dan dosa-dosa anak cucu adam lah yang menjadikannya hitam”.

            Prof.Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa kota suci Mekkah Al-Mukarommah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti sesuatu suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.
            Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan sesuatu itu ia mengamati dengan seksama posisi tujuh benua terhadap Mekkah dan jarak masing-masing. Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang.
            Setelah dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu, ia terbantu oleh program-program computer untuk menentukan jarak-jarak yang benar dan variasi-variasi yang berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemukannya  bahwa Mekkah merupakan pusat Bumi.
            Ia menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran dengan Mekkah sebagai titik pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya. Dan pada waktu yang sama ia bergerak bersamaan dengan keliling benua-benua tersebut : (Majalah Al-Arabiyyah, edisi 237 Agustus 1978).
            Gambar-gambar satelit yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama ketika studi-studi lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan.
            Studi ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda, bukan dimaksudkan untuk membuktikan bahwa Mekkah adalah pusat dari bumi. Bagaimanapun studi ini diterbitkan didalam banyak majalah sains di Barat.
            Berdasarkan pertimbangan yang seksama bahwa Mekkah berada ditengah-tengah bumi sebagaimana yang dikuatkan oleh studi-studi dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan satelit, maka benar-benar diyakini bahwa kota suci Mekkah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. Hal ini akan mengakhiri kontropersi lama yang dimulai empat dekade yang lalu.
            Mengapa Mekkah disebut dalam Al-Quran dengan istilah “Ummul Quro” (ibu atau induk dari kota-kota)? Mengapa juga, Allah SWT menyebut daerah lain selain Mekkah dengan kalimat “Maahaulahaa” (negeri-negeri sekeliling)?
Allah berfirman didalam Al-Quran Al-Karim sebagai berikut :  

وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ قُرْءَانًا عَرَبِيًّۭا لِّتُنذِرَ أُمَّ ٱلْقُرَىٰ وَمَنْ حَوْلَهَا وَتُنذِرَ يَوْمَ ٱلْجَمْعِ لَا رَيْبَ فِيهِ ۚ فَرِيقٌۭ فِى ٱلْجَنَّةِ وَفَرِيقٌۭ فِى ٱلسَّعِير

“Demikianlah kami wahyukan kepada Al-Quran dalam bahasa arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Quro (penduduk Mekkah dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya. (QS.Asy-Syura :7)
            Bila ditilik secara bahasa , kata Umm yang artinya ibu adalah sosok yang menjadi sumber keturunan maka bila Mekkah disebut sebagai Ummul Quro artinya Mekkah adalah sumber dari semua negeri lain.
            Pertanyaan dan kajian seperti itu sedikit demi sedikit kini mulai terjawab melalui berbagai penemuan ilmiah. Sesungguhnya, tahapan eksperimen tentang hal ini, sudah di publikasikan  ditahun 1978, melalui keterangan Dr. Hussain yang kala itu menjadi kepala bagian ilmu ukur Bumi di universitas Riyadh, Saudi Arabia. Hasil studi itu kemudian diterbitkan pula diberbagai majalah sains di Barat. Bersama rekan-rekannya, Dr. Hussain menemukan bahwa titik dari sudut ilmu geografi (ilmu bumi) dan geologi (ilmu tanah), terbukti bahwa Mekkah adalah pusat Bumi.
            Lalu pada tahun 2009, hasil penemuan ilmiah itu kembali dipublikasikan dalam sebuah konferensi ilmiah bertajuk “Mekkah sebagai pusat Bumi, Teori dan Praktik”. Konferensi yang digelar di Dhoha, Qatar itu memperkuat hasil penemuan bahwa Mekkah adalah pusat Bumi. Konferensi itu lalu menelurkan rekomendasi yang berisi ajakan agar umat islam mengganti acuan waktu dunia yang selama ini merujuk pada Greenwich, menjadi Mekkah.
            Banyak argumentasi ilmiah membuktikan wilayah nol bujur sangkar melalui kota suci Mekkah dan tidak melewati Greenwich di Inggris. Mekkah berada di titik lintang yang persis lurus dengan titik magnetic di kutub utara. Kondisi ini tidak dimiliki oleh kota-kota lain, bahkan Greenwich yang ditetapkan sebagai meridian nol.
            Konon Greenwich Mean Time (GMT) dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri didunia berada dibawah jajahan Inggris. Dan jika penemuan ilmiah bahwa kota suci Mekkah sebagai pusat bumi diterapkan, mudah bagi setiap orang untuk mengetahui waktu shalat, sekaligus akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade lalu tentang rujukan waktu dunia.
Ada beberapa ayat dan Hadits Nabawi yang meriwayatkan fakta ini. Bahwa Allah SWT berfirman :
 

 يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَن تَنفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانفُذُوا لَا تَنفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ

“Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.” (QS.Ar-Rahman :33)
                        Kata aqthar adalah bentuk jamak dari kata “qutr” yang berarti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi yang mempunyai banyak diameter.
Dari ayat ini dan dari beberapa hadits dapat dipahami bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu diatas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Mekkah berada di tengah-tengah bumi, maka itu berarti bahwa Mekkah juga berada di tengah-tengah lapisan-lapisan langit.
            Selain itu ada hadits yang mengatakan bahwa Masjidil Haram di Mekkah, tempat Ka’bah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh lapisan bumi (maksudnya tujuh lapisan pembentuk bumi).

            Bangunan Ka’bah yang merupakan kiblatnya umat Islam yang terletak di Masjidil Haram di kota suci Mekkah Al-Mukarommah. Ia merupakan bangunan yang harus dikunjungi jamaah haji. Sedikit informasi terkait Ka’bah yang tidak kita ketahui sebelum ini :

1.      Mekkah adalah merupakan wilayah yang memiliki grafitasi paling stabil.
2.      Tekanan grafitasinya tinggi, dan disitulah berpusatnya kebisingan yang membangun yang tidak bisa didengar oleh telinga.
3.      Tekanan grafitasi yang tinggi berdampak langsung pada system imun tubuh untuk bertindak sebagai pertahanan dari segala serangan penyakit.
4.      Gravitasi tinggi = electron ion negative yang berkumpul disitu tinggi = doa akan termakbul karena di situ adalah  tempat gema atau ruang dalam waktu bersamaan
5.      Apa yang diniatkan di hati adalah gema yang tidak bisa didengar tetapi bisa dideteksi frekwansinya. Pengaruh electron menyebabkan kekuatan internal kembali tinggi, penuh semangat untuk malakukan ibadah, tidak ada sifat putus asa, mau terus hidup, penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.
6.      Gelombang radio tidak bisa mendeteksi posisi Ka’bah.
7.      Bahkan teknologi satelitpun tidak bisa meneropong apa yang ada di dalam Ka’bah. Frekwensi radio tidak mungkin dapat membaca apa-apa yang ada didalam Ka’bah karena tekanan grafitasi yang tinggi.
8.      Tempat yang paling tinggi tekanan grafitasinya, memiliki konten garam dan aliran anak sungai di bawah tanah yang banyak. Sebab itulah bila kita shalat di Masjidil Haram meskipun ditempat terbuka tanpa atap masih terasa dingin.
9.      Ka’bah bukan sekedar bangunan hitam empat persegi tetapi satu tempat yang paling ajaib karena disitu pemusatan energy, grafitasi, zona magnetism nol dan tempat yang paling di Rahmati.
10.  Tidur dengan posisi menghadap Ka’bah secara otomatis otak tengah akan terangsang sangat aktif sampai tulang belakang dan menghasilkan sel darah.
11.  Pergerakan mengelilingi Ka’bah arah lawan jam memberikan energy hidup alami dari alam semesta. Semua yang ada didalam ini bergerak menurut lawan jam, Allah SWT telah menentukan hukumnya begitu.
12.  Peredaran darah atau apa saja didalam tubuh manusia sesuai lawan jam. Justru dengan mengelilingi Ka’bah menurut lawan jam, berarti sirkulasi darah di dalam tubuh meningkat dan sudah tentunya menambah energy. Sebab itulah orang yang berada di Mekkah selalu bertenaga, sehat dan panjang umur.
13.  Sedangkan bilangan tujuh itu adalah simbolik ke tidak terhingga banyaknya. Angka tujuh itu berarti tidak terbatas atau terlalu banyak. Dengan melakukan tujuh kali putaran sebenarnya kita mendapat ibadah yang tidak terbatas jumlahnya.
14.  Larangan memakai topi, songkok atau menutup kepala, karena rambut dan bulu roma (pria) adalah ibarat antenna untuk menerima gelombang yang baik yang dipancarkan langsung dari Ka’bah. Sebab itulah setelah melakukan haji kita seperti dilahirkan kembali sebagai manusia baru karena segala yang buruk telah ditarik dan diganti dengan nur atau cahaya yang baru.
15.  Setelah selesai semua itu barulah bercukur atau tahalul. Tujuannya untuk melepaskan diri dari pantangan larangan dalam ihram. Namun rahasia dibaliknya adalah untuk membersihkan antenna atau reseptor kita dari segala kekotoran sehingga hanya gelombang yang baik saja akan diterima oleh tubuh.
(dari berbagai sumber pilihan)

Rabu, Maret 27, 2013

Keutamaan Surat Al Ikhlas



Rasulullah Muhammad SAW pada suatu ketika bersabda: 
”Demi Allah yang jiwaku ditangan-Nya, sesungguhnya
  قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ QUL HUWALLAHU AHAD itu tertulis di sayap malaikat Jibrail a.s,   
  اللَّهُ الصَّمَدُ ALLAHHUS SOMAD itu tertulis disayap malaikat Mikail a.s,
 لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ LAMYALID WALAM YUULAD tertulis pada, sayap malaikat Izrail a.s, 
 وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ WALAM YAKULLAHU KUFUWAN AHAD tertulis pada sayap malaikat Israfil a.s.”

 Itu adalah salah satu fakta tentang kebesaran surat Al Ikhlas. Surat ini bunyinya cukup pendek yaitu: 

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللَّهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ ﴿٤

QULHUWALLAHUAHAD. ALLAHUSSAMAD. LAM YALID WALAM YU-LAD. WALAM YAKUL LAHU KUFUWANAHAD.

Surah Al-Ikhlas “Memurnikan Keesaan Allah” adalah surah ke-112 dalam al-Qur’an. Surah ini tergolong surat Makkiyah, terdiri atas 4 ayat dan pokok isinya adalah menegaskan keesaan Allah sembari menolak segala bentuk penyekutuan terhadap-Nya. Kalimat inti dari surat ini adalah “ALLAHU AHAD, ALLAHUS SHAMAD” (Allah Maha Esa, Allah tempat bergantung). Peristiwa yang mendahului turunnya surat ini (asbabun nuzul) adalah ketika Bani Quraisy di Mekkah menanyakan siapa leluhur Allah SWT. Kemudian peristiwa berikutnya terjadi di Madinah dimana orang Nasrani atau orang Arab lain menanyakan gambaran Allah sehingga Allah SWT kemudian turun surat ini.
Kebesaran surat al Ikhlas yang lain terungkap dalam dua hadits berikut ini:

Berkata Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
 
Ketika saya(Rasulullah SAW) isra’ ke langit, saya melihat Arasy diatas 360,000 pilar dan jarak jauh antara satu pilar ke satu pilar yang lain ialah 300,000 tahun perjalanan. Pada tiap-tiap pilar itu terdapat padang pasir yang jumlahnya 12,000 dan luasnya setiap satu padang itu seluas dari timur hingga ke barat. Pada setiap padang itu terdapat 80,000 malaikat yang mana kesemuanya membaca surat Al-Ikhlas. Setelah mereka selesai membaca surah tersebut maka berkata mereka: ”Wahai Tuhan kami, sesungguhnya pahala dari bacaan kami ini kami berikan kepada orang yang membaca surah Al-Ikhlas baik lelaki maupun perempuan.”

Riwayat Anas bin Malik juga merekam kisah berkaitan surat Al-Ikhlas:

Suatu ketika 70.000 malaikat diutus kepada seorang sahabat di Madinah yang meninggal hingga meredupkan cahaya matahari. 70.000 malaikat itu diutus hanya karena ia sering membaca surat ini. Dan karena banyaknya malaikat yang diutus, Anas bin Malik yang saat itu bersama Nabi Muhammad SAW di Tabuk merasakan cahaya matahari redup tidak seperti biasanya dan malaikat Jibril datang kepada Nabi untuk memberitakan kejadian yang sedang terjadi di Madinah.

 MANFAAT MEMBACA AL IKHLAS

  1. Bacalah surah Al-Ikhlas sebanyak 3 kali sebelum masuk rumah kemudian langkahkan kaki kanan dan dengan membaca bismillah maka rumah yang akan  dimasuki dipenuhi cahaya surga, aman tentram dan sejahtera atas ijin-NYA
  2. Rasulullah S.A.W bersabda: Barangsiapa membaca surah Al-Ikhlas sewaktu sakit sehingga dia meninggal dunia, maka tubuhnya tidak akan membusuk di dalam kuburnya, akan selamat dia dari kesempitan kuburnya dan para malaikat akan membawanya dengan sayap mereka melintasi titian siratul mustaqim lalu menuju ke syurga.(HR Qurthuby).
  3. Membaca Al Ikhlas tiga kali pahalanya sama dengan membaca seluruh isi Al Qur’an. Sebagaimana Rasulullah SAW pernah bertanya yang mengudang teka-teki kepada umatnya; ”Siapakah antara kamu yang dapat khatam Qur’an dalam jangka waktu sangat singkat?” Tiada seorang dari sahabatnya yang menjawab. Saiyidina Umar RA bahkan mengatakan bahwa mustahil untuk khatam Al Qur’an dalam begitu cepat. Akhirnya Saiyyidina Ali RA mengangkat tangan dan membaca surah Al-Ikhlas tiga kali. Rasulullah SAW mengatakan bahwa Saiyidina Ali betul. Membaca surah Al-Ikhlas satu kali pahalanya sama dengan membaca 10 juz. Lalu dengan membaca surah Al-Ikhlas sebanyak tiga kali sama dengan membaca 30 juz Al-Quran.

Kamis, Maret 07, 2013

Mukzijat Do'a Sapu Jagad



Banyak mungkin yang belum tahu bahwa do'a sapu jagad (Robbana aatina fid dunya hasanah ...) mengandung makna yang luar biasa. Sampai-sampai dijelaskan bahwa do'a sapu jagad ini juga adalah do'a untuk mendapatkan wanita sholihah yang setiap orang menginginkannya. Coba kita renungkan baik-baik dalam artikel singkat berikut ini. Hanya Allah yang beri taufik. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam Sangat Menyukai Do'a yang Singkat Namun Penuh Makna
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَحِبُّ الْجَوَامِعَ مِنْ الدُّعَاءِ وَيَدَعُ مَا سِوَى ذَلِكَ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukai doa-doa yang singkat padat, dan meninggalkan selain itu.” (HR. Abu Daud no. 1482, dikatakan shahih oleh Syaikh Al Albani)
Hadits ini menunjukkan beberapa hal:
  1. Dianjurkannya do’a dengan lafadz yang ringkas namun mengandung banyak makna kebaikan.
  2. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah diberi keistimewaan dengan jawami’ul kalim, yaitu diberikan kalimat-kalimat yang ringkas ketika diucap namun mengandung banyak makna dalam hukum dan ilmu.
  3. Kalimat yang paling baik adalah kalimat yang sedikit (ringkas), namun syarat makna. Oleh karena itu, sangat dianjurkan seseorang menggapai maksud dari pembicaraan dengan kalimat yang mudah, namun sarat makna.
Di antara do’a ringkas, namun penuh makna adalah do'a sapu jagad:
اللَّهُمَّ آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Allahumma (Robbana) aatina fid dunyaa hasanah, wa fil akhiroti hasanah, wa qinaa ‘adzaban naar.”
Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan,
كَانَ أكثرُ دعاءِ النبيّ - صلى الله عليه وسلم - : (( اللَّهُمَّ آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ )) متفقٌ عَلَيْهِ .
“Doa yang lebih sering diucapkan Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam adalah Allahumma aatina fid dunyaa hasanah, wa fil akhiroti hasanah, wa qinaa ‘adzaban naar (Ya Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah Kami dari adzab Neraka).” (HR. Bukhari no. 4522 dan Muslim no. 2690)
Muslim menambahkan,
إِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْعُوَ بِدَعْوَةٍ دَعَا بِهَا فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْعُوَ بِدُعَاءٍ دَعَا بِهَا فِيهِ.
“Jika Anas ingin menyeru dengan suatu seruan, beliau membaca do’a ini dan jika beliau ingin berdo’a dengan suatu do’a, beliau pun membaca do’a ini.”
Beberapa pelajaran dalam hadits ini:
  1. Dianjurkan untuk merutinkan do’a ini karena lafadznya begitu ringkas, namun mengandung permintaan kebaikan dunia dan akhirat.
  2. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam paling sering membaca do’a ini karena do’anya sungguh penuh makna yaitu mencakup tiga hal: [1] meminta kenikmatan di dunia, [2] meminta kenikmatan di akhirat, serta [3] agar terbebas dari api neraka. Semoga Allah menganugerahkan kita tiga hal ini.
  3. Permintaan kebaikan di dunia yang dimaksudkan dalam do’a ini mencakup nikmat sehat, rumah yang lapang, istri yang penuh dengan kebaikan, rizki yang luas, ilmu yang bermanfaat, amal sholih, kendaraan yang menyenangkan, pujian yang baik serta kebaikan-kebaikan lainnya dengan berbagai ungkapan dari pakar tafsir. Masya Allah ... luar biasa cakupan do’a sapu jagad ini. Sampai-sampai meminta istri yang sholihah pun sudah tercakup di dalamnya.
  4. Adapun kebaikan di akhirat yang diminta dalam do’a ini tentu saja lebih tinggi dari kebaikan di dunia yaitu dimasukkannya ke dalam surga, dibebaskan dari rasa khawatir (takut) dan diberi kemudahan dalam hisab (perhitungan amalan) di akhirat.
  5. Adapun permintaan diselamatkan dari siksa neraka mengandung permintaan agar kita dibebaskan dari berbagai sebab yang menjerumuskan ke dalam neraka yaitu dengan dijauhkan dari berbagai perbuatan yang haram dan dosa, dan diberi petunjuk untuk meninggalkan hal-hal syubhat (yang masih samar/abu-abu) dan hal-hal yang haram. –Inilah penjelasan Ibnu Katsir rahimahullah yang kami sarikan dari kitab tafsirnya ketika menjelaskan surat Al Baqarah ayat 201-. Begitu luar biasa dan ampuhnya do’a sapu jagad ini, begitu ringkas, namun makna yang dikandung begitu mendalam. Itulah do’a yang seharusnya bisa kita rutinkan.
  6. Para sahabat begitu semangat dalam memperhatikan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga mereka pun begitu semangat dalam menjalani ajaran Allah dan Rasul-Nya.
Semoga yang sedikit ini bermanfaat.
Referensi:
Bahjatun Naazhirin Syarh Riyadhish Sholihin, Salim bin ‘Ied Al Hilali, cetakan Dar Ibnul Jauzi, cetakan pertama, tahun 1430 H.
Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, Dar Thoyibah, cetakan kedua, tahun 1420 H.

Jumat, Januari 11, 2013

RAHASIA UMUR PANJANG NABI KHIDIR AS



Hingga sekarang tidak ada yang tahu pasti siapa sebenarnya Nabi Khidir AS
Sosok manusia suci ini masih menjadi perdebatan, dia seorang Nabi atau Waliyullah. Tetapi mengapa Allah SWT menyuruh Nabi Musa AS. untuk berguru kepadanya. Dan mengapa pula Allah SWT memerintahkan Nabi Khidir untuk berguru kepada Abu Hanifah.

Bukti bahwa Nabi Khidir As. masih hidup adalah:
  •  Sayyidina Ali Ra. yang melihat Nabi Khidir As. berada di Ka’bah.(Inayatul Muftaqir halaman 52. )
  •  Al-Mursyi, murid Syaikh Abul Hasan asy-Syadzili mengatakan: “Nabi Khidir As. masih hidup, dan aku benar-benar telah bersalaman dengan tanganku ini. Pernah suatu hari Nabi Khidir As. mendatangiku dan beliau mengenalkan diri dan aku minta supaya diberi tahu tentang arwah-arwah orang muslim, apakah disiksa atau diberi nikmat? Andai datang kepadaku seribu ahli fikih dan mendebatku bahwa Nabi Khidir As. telah wafat, maka aku tidak akan mengikuti pendapat mereka.” (Al-Madrasah asy-Syadziliyyah halaman 186 )
  • Abul Hasan asy-Syadzili yang bertemu Nabi Khidir As. di padang Aidzab. (An-Nafahat asy-Syadziliyyah halaman 280.)
  • ‘Umar bin Sinan mengatakan: “Kami berpapasan dengan Ibrahim al-Khawwash, aku berkata kepadanya: ‘Ceritakanlah kepada kami hal yang paling menakjubkan yang engkau lihat dalam perjalananmu!’ Ibrahim menjawab: ‘Aku bertemu dengan Nabi Khidhir As. dan minta untuk menemaniku dalam perjalanan, lalu aku khawatir malah merusak sifat tawakalku (kepada Allah) dengan merasa nyaman bersama dia, maka kemudian aku berpisah dengannya.” ( Risalah al-Qusyairiyyah halaman 166. )
  • Bisyr al-Hafi menceritakan: “Aku mendengar Bilal al-Khawwash berkata: ‘Satu waktu aku berada di Padang Tih Bani Isra’il. Tiba-tiba seorang laki-laki menemaniku berjalan, dan aku keheranan. Kemudian aku diberi ilham oleh Allah bahwa laki-laki tersebut adalah Nabi Khidir As. Kemudian aku bertanya kepada laki-laki tesebut: ‘Demi kebenaran Allah yang haq siapakah saudara?’ Laki-laki tersebut menjawab: ‘Aku saudaramu, Khidir.’ Lalu aku katakan: ‘Aku bermaksud bertanya kepadamu?’ ‘Bertanyalah!’ jawab Khidhir. Lalu Bilal bertanya: ‘Bagaimana pendapat engkau tentang asy-Syafi’i ra.?’ Khidir menjawab: ‘Dia laki-laki yang shiddiq …’” (Ibid. halaman. 405.)
Bahkan ada suatu legenda menarik dalam kalangan masyarakat jawa, bahwa lakon wayang Dewa Ruci tak lain adalah pertemuan antara Sunan Kalijaga dengan Nabi Khidir di tengah Samudra. Konon Nabi Khidir masih hidup hingga akhir zaman nanti.
Dinamakan Khidir (hijau) karena dimana dia berada maka tempat di sekitarnya menjadi hijau (Ibnu Asakir dari Mujahid). Dan apabila Khidir duduk di atas jerami yang sudah kering, maka jerami itu akan berubah menjadi hijau kembali (HR.Imam Bukhari). Khidir adalah nama seorang anak cucu Adam AS yang taat beribadah kepada Allah SWT dan ditangguhkan ajalnya hingga akhir zaman (Riwayat Ibnu Abbas). Bahwa sososk insal kamil bernama Khidir itu berumur panjang dan masih hidup sampai saat ini dan masih diyakini sebagian besar kaum muslimin pada umumnya, khususnya umat islam tradisional di Indonesia.
                Kisah-kisah tentang Nabi Khidir AS ini terus menarik perhatian semua orang karena keistimewaannya. Berikut ini kami sampaikan ulasan tentang kisah asal mula Nabi Khidir di karuniai umur panjang, walaupun semua itu tidak terlepas dari kehendak Allah SWT. Kisah ini diriwayatkan oleh Ats-Tsa’labi dari Imam Ali RA. Kisah bermula dari Raja Iskandar Zulkarnain yang di barat disebut The Great Alexander (Iskandar yang angung). Sebutan ini diberikan kepada Raja Iskandar Zulkarnain karena beliau adalah seorang kaisar yang mampu menaklukan dunia barat dan timur. Beliau ditakuti dan disegani oleh teman maupun lawan di seluruh dunia pada zamannya. Walaupun demikian tidak menjadikannya sombong, beliau adalah salah seorang Raja yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
                Pada saat Raja Iskandar Zulkarnain pada tahun 322 SM berjalan diatas bumi menuju ke tepi bumi (istilah ke tepi bumi ini disebut orang sebelum Columbus menemukan benua Amerika pada tahun 1492 Pada saat itu anggapan orang bahwa bumi tidak bulat). Allah SWT mewakilkan salah satu malaikatnya yang bernama Rafi’il untuk mendampingi Raja Iskandar Zulkarnain.
                Ditengah perjalanan mereka berbincang-bincang. Raja Iskandar Zulkarnain berkata kepada malaikat Rafa’il ”Wahai malaikat Rafa’il ceritakanlah kepadaku tentang ibadah para malaikat dilangit.”
Malaikat Rafa’il berkata: “Ibadah para malaikat dilangit diantaranya ada yang berdiri tidak mengangkat kepalanya selama-lamanya.” Mendengar keterangan ini Raja tercengang. Dalam benaknya timbul keinginan untuk bisa melakukan hal yang sama seperti para malaikat, niatnya hanya satu agar dapat beribadah kepada Allah SWT. Kemudian Raja berkata: “Alangkah senangnya seandainya aku hidup bertahun-tahun dalam beribadah kepada Allah SWT.”
                Lalu malaikat Rafa’il berkata: “Sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan sumber air di muka bumi, namanya Ainul Hayat yang artinya sumber air hidup, maka barang siapa yang meminumnya seteguk, maka tidak akan mati sampai hari kiamat atau hingga ia memohon kepada Allah SWT agar supaya dimatikan.” Kemudian Raja bertanya kepada malaikat Rafa’il: “Apakah kau tahu tempat Ainul Hayat itu?” Malaikat Rafa’il menjawab: “bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu berada di bumi yang gelap.” Setelah Raja mendengarkan keterangan dari malaikat Rafa’il tentang Ainul Hayat, maka Raja segera mengumpulkan Alim Ulama pada zaman itu.
                Raja bertanya kepada mereka tentang Ainul Hayat itu, tetapi mereka ,menjawab: ”Kita tidak tahu kabarnya.” Namun seseorang alim diantara mereka menjawab: ”sesungguhnya aku pernah membaca didalam wasiatnya Nabi Adam AS, bahwa beliau berkata sesungguhnya Allah SWT meletakkan Ainul Hayat di bumi yang gelap.” “Dimanakah tempat bumi gelap itu?” Tanya Raja. Seorang alim menjawab: ”Yaitu ditempat keluarnya matahari. 
            Kemudian Raja bersiap-siap untuk mendatangi tempat itu, lalu Raja bertanya kepada sahabatnya “kuda apa yang sangat tajam penglihatannya diwaktu gelap.” Para sahabat menjawab: ”Yaitu kuda betina yang perawan.” kemudian raja mengumpulkan 1000 ekor kuda betina yang masih perawan, lalu raja memilih diantara tentaranya yang sebanyak 6000 orang yang dipilih adalah yang cendikiawan dan yang ahli cambuk.
                Diantara mereka adalah Nabi Khidir AS. Bahkan beliau menjabat sebagai Perdana Menteri. Kemudian kemudian berjalanlah mereka dan Nabi Khidir AS berjalan didepan pasukannya. Setelah menempuh perjalanan yang jauh, akhirnya mereka tahu bahwa tempat keluarnya matahari itu tepat berada pada arah kiblat.
                Kemudian mereka menempuh perjalanan selama 12 tahun hingga mencapai di tepi bumi tempat yang gelap itu. Ternyata gelapnya itu memancar seperti asap, bukan seperti gelapnya di waktu malam. kemudian seorang yang sangat cendikiawan mencegah raja masuk ketempat gelap itu dan tentara-tentaranya berkata kepada raja “Wahai raja sesungguhnya raja-raja terdahulu tidak ada yang masuk kedalam tempat gelap ini karena tempat yang gelap ini sangat berbahaya.” Lalu raja berkata “kita harus memasukinya, “tidak boleh tidak” kemudian ketika raja masuk, mereka semua membiarkannya. Siapakah yang berani yang membantah maharaja yang sangat disegani di dunia barat dan timur.
                Kemudian raja berkata kepada para pasukannya “Diamlah, tunggulah kalian disini selama 12 tahun, jika aku datang kepada kalian dalam masa 12 tahun itu, maka kedatanganku dan menunggu kalian termasuk baik, dan jika aku tidak datang dalam 12 tahun, maka pulanglah kalian ke negeri kalian.” Lalu Raja Iskandar Zulkarnain bertanya kepada malaikat Rafa’il “Apabila kita melewati tempat yang gelap ini, apakah kita dapat melihat kawan-kawan kita?” “Tidak bisa kelihatan” jawab malaikat Rafa’il. “Akan tetapi aku akan memberimu sebuah mustika, jika mutiara itu keatas bumi, maka mutiara itu dapat menjerit dengan suara yang sangat keras sekali, dengan demikian maka kawan-kawan kalian yang tersesat jalan dapat kembali kepada kalian.”
                Kemudian Raja Iskandar Zulkarnain masuk ketempat yang gelap itu bersama kelompok pasukan pilihannya, mereka berjalan ditempat yang gelap itu selama 18 hari dan tidak pernah melihat matahari maupun bulan, tidak pernah melihat siang maupun malam, dan tidak melihat apa-apa kecuali gelap, sedangkan raja berjalan dengan didampingi oleh Nabi Khidir AS. Di saat mereka berjalan, maka Allah SWT memberi wahyu kepada Nabi Khidir AS, “Bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu berada di sebelah kanan jurang dan Ainul Hayat itu aku khususkan untuk kamu.” Setelah Nabi Khidir menerima wahyu tersebut, kemudian beliau berkata kepada para sahabatnya “Berhentilah kalian ditempat kalian masing-masing dan janganlah kalian tinggalkan tempat kalian hingga aku datang kepada kalian.”
Kemudian beliau berjalan menuju kesebelah kanan jurang dan didapatinya oleh beliau sebuah Ainul Hayat yang dicarinya itu. Kemudian Nabi Khidir turun dari kudanya dan langsung melepas pakaiannya dan turun ke Ainul Hayat (sumber air kehidupan) tersebut, lantas beliau terus mandi dan minum sumber air kehidupan tersebut. Dan dirasakan oleh Nabi Khidir bahwa airnya lebih manis daripada madu. Setelah beliau mandi dan meminum air Ainul Hayat tersebut, kemudian beliau keluar dari tempat itu dan menemui Raja Iskandar Zulkarnain, sedangkan raja tidak tahu apa yang telah terjadi terhadap Nabi Khidir yakni pada saat Nabi Khidir mandi dan meminum air Ainul Hayat.
Demikian sesungguhnya yang bermaksud mencari Ainul Hayat adalah Raja Iskandar Zulkarnain, tetapi Allah SWT berkehendak lain. Yang mendapat anugerah Allah SWT untuk hidup lama adalah Nabi Khidir AS. Sedangkan menurut riwayat yang diceritakan oleh Wahab bin Munabbah, dia berkata; “Bahwa Nabi Khidir adalah anak dari bibi Raja Iskandar Zulkarnain.” Dan Raja Iskandar Zulkarnain keliling di dalam tempat yang gelap itu selama 40 hari, tiba-tiba tampak oleh raja sebuah sinar seperti kilat, maka terlihat oleh raja bahwa bumi yang berpasir merah dan terdengar oleh raja suara gemericik dibawah kaki kuda.
Lalu raja bertanya kepada malaikar Rafa’il: “Suara apakah yang gemericik dibawah kaki kuda ini.” Malaikat Rafai’il menjawab “gemericik itu adalah suara sebuah benda yang apabila seseorang mengambilnya, niscaya dia akan menyesal dan apabila tidak mengambilnya niscaya akan menyesal juga.” Suara gemericik itu membuat orang jadi penasaran, namun semua orang ragu-ragu dalam menentukan sikapnya, mengambil benda itu atau tidak.
Kemudian diantara pasukan ada yang mengambilnya namun hanya sedikit, setelah mereka keluar dari tempat yang gelap itu, ternyata benda tersebut adalah yakut yang berwarna merah dan jamrut yang berwarna hijau. Maka menyesallah pasukan yang mengambil benda itu karena mengambilnya hanya sedikit, apalagi pasukan yang tidak mengambilnya pasti lebih menyesal lagi. Kenapa mereka begitu bodoh tidak mengambil permata yang mahal harganya itu. Demikianlah kisah asal mula Nabi Khidir berumur panjang yang disarikan dari berbagai sumber.
Wallahua’lam bi sawwab….